Sindonews.com - Tiga kali juara dunia dan empat kali juara Eropa asal Luksemburg Jensen Junior Gustav menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk maju ke level dunia, terutama karena Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah.
Komentar ini terlontar saat Gustav melihat penampilan tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Karate Senior ke-21 di Paris, Prancis, 21–25 November lalu. Meski gagal jadi juara, beberapa karateka Indonesia terlihat punya kualitas.
"Terbukti, Indonesia punya Umar. Saya tahu persis bagaimana Umar. Tapi, terpenting, untuk bisa menguasai dunia, harus memiliki teknik, fisik, dan taktik,"ujar Gustav.
Sementara itu, pelatih Kepala Omita Olga Ompi akan segera mengevaluasi kinerja timnya. Dia menilai hasil yang diperoleh Indonesia pada ajang tersebut akan dijadikan pelajaran berharga membenahi tim jelang menghadapi SEA Games 2013 Myanmar.
Pada kejuaraan dunia yang diikuti 1.470 karateka dari 113 negara itu, Indonesia tidak mampu meraih satu medali pun. Prestasi terbaik Indonesia hanya lolos ke babak ketiga kelas -75 kg lewat Christo Mondolu. Sementara karateka lainnya hanya sampai babak kedua seperti Jintar Simanjuntak (-67 kg), Donny Dharmawan (-60 kg),dan Nurhadianti Fitrianingsi (-55 kg). Bahkan, debutan Caesar Hutagalung +84 kg) dan Indah Mogia Angkat (-68 kg) hanya sampai babak pertama. Begitu juga tim kumite beregu putra pimpinan Umar Syarief dan tim kata beregu putra Faizal Zainuddin, Aswar, dan Fidelys Lolobua, hanya sampai babak pertama.
Hasil inilah yang akan menjadi bahan evaluasi tim demi perbaikan ke depan. Hanya, tak dimungkiri, persaingan di level dunia sangat berbeda dengan di level Asia, apalagi Asia Tenggara. Terutama, dominasi karateka Eropa yang luar biasa.
"Secara postur, agak sedikit berbeda meski dibatasi kelas. Rata-rata karateka Eropa memiliki jangkauan lebih panjang ketimbang Asia, termasuk Indonesia. Tapi, setidaknya, itu jadi pengalaman berharga bagi karateka kami," ujar Omita.
Faktanya begitu. Karateka Eropa begitu menguasai pertandingan. Bahkan, Prancis yang menjadi tuan rumah mengantongi delapan tiket final. Turki juga begitu piawai di nomor kumite putra. Itu yang mesti menjadi perhatian Indonesia bahwa karateka Eropa makin berkembang. "Belajar dari perkembangan Eropa memang sangat menarik bagi Indonesia. Sesuai pengalaman saya,karate Eropa memang makin maju,"ujar Umar.
http://sports.sindonews.com/read/2012/12/02/51/693678/juara-dunia-karate-nilai-indonesia-punya-potensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar